Latest Updates

5 Orang Berhati Malaikat

1. Kasih Anak Pada Orang Tua

Ini merupakan gambaran bagaimana anak membalas jasa orang tuanya. Di saat orang tua sudah tak berdaya seperti bayi, anak tak malu untuk membopongnya bahkan di tempat umum sekalipun. Tidak seperti sekarang yang banyak menitipkan orang tuanya di panti jompo. Berikut kutipannya.

“Saya adalah anak paling sulung dalam keluarga, hubunganku dengan ibu memang paling dekat dan itu ada cerita dibaliknya.” Ding Zu Ji mengenang kembali pada tahun 1950 ketika Pemerintah Nasionalis mundur dari Tiongkok ke Taiwan.

“Saya bukan anak berbakti!” Ding Zu Ji menekankan dengan nada menyalahkan diri sendiri, “Saya tidak merawat ibu dengan baik, sehingga ibu terjatuh dan patah tulang kaki kiri, bahkan keinginan ibu untuk pulang ke Tiongkok juga tidak mampu direalisasikan, sehingga tidak pantas untuk dikatakan sebagai anak berbakti.” Awalnya dia ingin menunggu kondisi tubuh ibunya membaik sedikit, baru akan membawanya pulang ke Tiongkok mengunjungi sanak keluarga di sana, Ding Zu Ji mengatakan dengan sedikit sedih: “Sayangnya ibu tidak bisa menunggu sampai saya bebas bepergian ke Tiongkok sudah pun kehilangan ingatan”; Ding Zu Ji harus menunggu selama tiga tahun sesudah pensiun sebagai penyelidik baru boleh pergi ke Tiongkok, dalam selang waktu tersebut ternyata semua ingatan ibunya sudah hilang, ini membawa penyesalan dalam diri Ding Zu Ji.

Ding Zu Ji mengatakan, pada tanggal 2 Maret 2012 bisa menggendong ibunya dengan sehelai kain kembang pergi ke rumah sakit terutama karena ibunya mengalami patah tulang dan tidak leluasa bergerak, karena ingin segera menghantarkan ibunya ke rumah sakit dan dalam hati juga berpikir menggendong sebentar tidak akan terlalu capek, barulah berbuat demikian, tidak pernah menduga kalau tindakannya ini akan menarik perhatian banyak orang; akan tetapi, dia menyatakan kalau di kemudian hari dia akan mempergunakan ambulans untuk menghantarkan ibunya dan meminjam ranjang dorong pada rumah sakit.

2. Gadis Cantik Memayungi Pengemis



Ini adalah contoh kemuliaan yang tiada duanya. Bayangkan saja, seorang pengemis yang bukan siapa-siapa, tua, kehujanan, kedinginan, dan tak ada satupun yang menolongnya, tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang rela untuk memayungi pengemis tua renta tersebut, dan justru membuat dirinya kehujanan, lihat di foto, badannya kehujanan, dan payungnya lebih condong ke sisi pengemis. Kebaikan yang tak pernah habis untuk dibicarakan.

Memang sebenarnya payung sekecil itu tidak cukup melindungi pengemis tua tersebut dari lebatnya hujan, tapi kemuliaan gadis tak dipandang dari cukup tidaknya, tapi selalu ada mutiara di balik niat tulusnya.



Gambar2 tsb pertama kali di unggah oleh seorang Netizen China bernama FengNiao yg menangkap moment indah dan mengharukan tsb dgn cameranya, menurut keterangan FengNiao, setelah si gadis memberikan perlindungan kepada si pengemis dgn payungnya gadis tsb langsung berlari pulang dan menangis. 

Meski Harian Lokal sempat menyebarkan sayembara melalui sms untuk mengetahui identitas si Gadis, sampai skrg Tdk ada yg benar2 tahu Nama Gadis itu.Posting ini memang sudah sering direpost, tapi lihatlah Nilai kebaikan yg ditanam oleh si Gadis. Seperti sebuah komentar dlm situs sumber.  "Terima Kasih Gadis yg berhati mulia, apa yg kau angkat bukanlah sebuah payung, tapi sepotong harapan bagi semua orang yang terjebak dalam hujan badai, Semoga semua org yg berada di tingkat terendah masy ketika terjebak di tengah hujan badai memiliki payung seperti milikmu"


3. Persaudaraan Tanpa Darah

Yang satu ini merupakan contoh bagaimana kuatnya jalinan persahabatan antara dua orang yang sudah seperti saudara. Pepatah yang mengatakan sakit sama dirasa, senang dirasakan berdua pantas disematkan untuk foto yang satu ini.

Awalnya seorang tentara tampak mengalami luka parah di kakinya. Ia tampak tak bisa bangkit sehingga seorang kawan menyeretnya menjauhi zona bahaya. Namun sayang langkah sang penolong terhenti. Tampaknya ia tertembak saat berusaha menolong kawannya. Sebuah fhoto tragedi persaudaraan yang mengharukan. Patut untuk dicontoh saat sekarang banyak memilih persaudaraan karena uang.

4. Manusia Paling Bermanfaat

Sering sekali banyak yang mendengungkan sebuah sabda dari Nabi yang mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk yang lainnya, tapi banyak yang tidak mengerti bagaimana melakukannya. Dan foto ini adalah contoh yang terbaik. Ia bermanfaat hingga ajal sudah menjemputnya.

Seorang bocah yang baru berusia 8 tahun meninggal setelah mengalami cedera di kepala. Namun organ-organ tubuhnya ternyata masih bisa disumbangkan untuk menyelamatkan empat nyawa orang lain, luar biasa. Para dokter pada foto tragedi di atas pun sampai harus membungkuk dan berterima kasih atas ginjal, hati, kornea dan lain-lain yang ia sumbangkan.

5. Cinta Hingga Tutup Usia

Foto ini diambil oleh seorang cucu saat melihat kakek dan neneknya di rumah sakit. Sang kakek tengah menjalani perawatan akibat sebuah penyakit serius. Usianya kini 91 tahun dan mungkin ia sedang sekarat.

Namun sang nenek yang berusia setahun di atas kakek ini, setia menunggu sang kakek. Dan yang membuat mereka begitu menyentuh dalam momen tersebut adalah ketika keduanya bergandengan tangan. Cucu yang terkesan dengan pasangan tersebut langsung mengabadikan momen indah itu.

Pasangan yang sudah 68 tahun bersama itu masih mesra hingga mereka menua, bahkan mungkin akan seperti itu terus bila sang kakek tak lama lagi meninggalkannya. "Aku harap aku bisa mencintai istriku sedalam dan sepanjang bagaimana ia mencintai istrinya," kata cucu pasangan ini.

Setiap kehidupan pasti akan ada cobaan. Namun cobaan tak datang tanpa tambahan kekuatan. Dan salah satunya mungkin berasal dari pasangan kita.

Dari beragam sumber 



0 Response to "5 Orang Berhati Malaikat"

Posting Komentar