Latest Updates

5 Fakta Buruknya Anggota DPR Indonesia

Pimpinan DPR, atau siapa saja yang mengatasnamakan perwakilan rakyat boleh saja gembar-gembor menyatakan untuk berusaha memperbaiki citra buruk mereka. Tapi kenyataannya setiap hari yang terjadi justru kebobrokan-kebobrokan anggota DPR semakin menguak di permukaan. Berikut 5 fakta betapa buruknya anggota DPR di Indonesi.

1. Jam Karet dan Bolos Rapat
Jangan heran ya kalau misalnya murid sekolah sekarang hobi bolos. Anggota DPR saja sudah sangat sering membolos, bahkan di rapat paripurna pembukaan masa sidang IV tahun 2012-2013 yang sebegitu pentingnya, sebanyak 233 dari 560 bolos. Padahal saat itu sudah satu bulan mereka libur penuh. Makanya banyak yang pengin jadi anggota DPR, yang penting jadi, tidak perlu ikut rapat, pastinya dapat duit.

2. Pindah Tempat Tidur
Kalau yang satu ini terlalu sering dibahas di televisi tapi anehnya tetap terjadi. Anggota DPR sepertinya sudah hilang rasa malu, bahkan di beragam media foto-foto memampang jelas wajah-wajah yang tidur dengan mulut menganga terbuka. Boleh dikatakan tidur dalah hobby atau kebiasaan yang sering dilakukan oleh anggota DPR dari jaman Orde Baru sampai saat ini. Bahkan pada saat sidang penting. Makanya Indonesia tidak akan pernah bisa baik, waktu sidang saja pada tidur.

3. Main Perempuan
Kalau yang satu ini mulai terkuak ketika ditemukan banyaknya kondom yang berserakan di gedung DPR. Bayangkan kalau kondom sudah terpakai berserakan, artinya hubungan seksual sering terjadi di gedung para anggota perwakilan rakyat yang terhormat. Bahkan ada beberapa video yang beredar dengan jelas. Kasus-kasus juga sudah banyak terkuak, seperti perselingkuhan dengan inisial ... tit (sensor) dengan... tit (sensor). Bahkan ada kasus di daerah, anggota dewan dari Sampang dengan nama M. Hasan Ahmad malah nyetubuhi anak-anak di bawah umur. Tuh kan... memang DPR sekarang lebih senang budaya berfoya-foya, mencari kesenangan dan materi saja. Bahkan bukan rahasia lagi kalau wanita menjadi suguhan waktu kunker.

4. Kualitas Rendah
Mungkin kalau mendengar waktu sidang DPR pada bolos, tapi waktu kunjungan ke luar negeri tidak satupun berhalangan hadir. Tapi persoalan yang lebih menyedihkan ternyata bahwa kualitas DPR sangatlah rendah. Bayangkan saja wakil rakyat tidak bisa bahasa inggris, faktanya diurai ketika ada kunjungan ke Jerman (http://www.indonesiamedia.com/2012/11/22/studi-banding-anggota-dpr-jauh-jauh-ke-jerman-hanya-pamer-kebodohan/) bahkan pada saat kunjungan kerja, budaya lelet indonesia masih dibawa, mereka hadir sekitar 10 menit sebelum acara usai. Bahkan ketika tanya jawab ada yang main hp, pertanyaan tidak nyambung, ada juga yang tidak ikut masuk. padahal ke Jerman, duh memalukan pastinya. Pantas jika Indonesia tidak pernah maju. Mereka hanya mementingkan citra, kebanggaan, uang, dan materi.
Pada periode 1999-2004 untuk membahas satu RUU dibutuhkan biaya 500 juta, saat itu anggota dewan belum banyak yang punya staf ahli, tapi hasil dari RUU sangat matang dan jarang digugat di MK. Tapi untuk sekarang yang justru sudah punya dua staf ahli dan satu asisten, justru menghabiskan dana untuk satu RUU mencapai 5,2 milyar tapi baru segelintir hasil dari RUU. Menyedihkan.

5. Korupsi
Wah kalau yang satu ini lebih baik tidak usah dijelaskan panjang, cukup kami sebutkan nama saja. M. Nazarudin, Zulkarnain Djabar, Luthfi Hasan, Angelina Sondak dan masih banyak lagi puluhan nama yang terindikasikan tersangkut kasus Korupsi. Itulah bukti nyata bahwa anggota-anggota DPR kita yang ada saat ini punya kecenderungan besar untuk melakukan Korupsi. Dan biasanya yang dilakukan oleh mereka adalah Korupsi Berjamaah. Sudah kacau seperti ini beberapa anggota tersangkut korupsi juga masih dapat dana pensiun. Sungguh terlalu...

Padahal gaji mereka sebesar Rp. 46 Juta per bulan ditambah uang sana-sini seperti uang sidang, uang reses , gaji ke 13, Insentif RUU dan lain-lainnya membuat Total Pendapatan per tahun dari seorang Legislatif (Anggota DPR RI) berdasarkan data Independent Parliamentary Standards Authority (IPSA) dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk tahun 2007 saja telah mencapai Rp. 787.100.000,-. Dan perkiraan untuk tahun 2012 kemarin kemungkinannya sudah mencapai Rp. 1 Milyar. Masih korupsi? Sungguh terlalu.... preeettt

0 Response to "5 Fakta Buruknya Anggota DPR Indonesia"

Posting Komentar