Latest Updates

5 Pondok Tahfidz Qur’an Terbaik di Indonesia

Kalau pendidikan Indonesia ada dititik ternadir, maka pondok pesantren adalah harapan yang paling depan. oleh sebab itu pondok pesantren, khususnya tahfidz, banyak menjadi tujuan orang tua sebagai sarana terbaik untuk mendidik anaknya. Berikut lima pondok pesantren tahfidz terbaik se Indonesia yang berhasil kami rangkai.

1. Yanbu’ul Qur’an, Kudus
Kudus memang kota yang dikenal sebagai rujukan para santri yang berniat untuk menghafal Qur’an. Bahkan karena banyaknya pondok Tahfidz, kota Kudus selanjutnya dikenal sebagai Madinatul Tahfidz. Artinya lingkungan di sana secara keseluruhan sangat mendukung untuk melaksanakan program Tahfidz Al Qur’an. Salah satu pondok yang paling masyhur tentu saja Yanbu’ul Qur’an.

Di pondok yang diasuh oleh KH. Arwani Amin ini para santri tidak hanya belajar menghafal, tapi juga belajar Qira’at Sab’ah. Memang pada hakikatnya tidak ada satu metode paten yang diterapkan untuk menghafal, yang terpenting santrinya mampu menghafal. Namun demikian ketatnya standard yang diberlakukan menjadikan kudus sangatlah terkenal. Seorang santri tidak boleh menyetorkan hafalan sebelum bacaannya sesaui dengan standard kudus. Oleh sebab itu meski datang dari pondok manapun, mereka harus mengulang untuk menghafal. Dan ini bisa berjalan sampai sekitar 1-2 bulan.

Diawali dari pelafadzan huruh hijaiyyah, selanjutnya ta’awudz, dll. Makanya jika anda sering mendengar belajar fatihah saja sampai berbulan-bulan, mungkin semua itu berasal dari pondok ini. Oleh sebab itu hafalan pondok Yanbu’ dikenal nomor wahid. Sedangkan untuk lama menghafal tidak menggunakan target, kesadaran individu. Bagi yang malas bisa lama, bagi yang rajin akan berjalan sangat cepat, bahkan belum ada setahun sudah khatam.


2. Darul Huffadz 77, Bone
Kalau di Jawa ada pondok Yanbu’ul Qur’an, di luar Jawa, tepatnya di Kajuara, Bone berdiri sebuah pondok yang dikenal dengan sebutan tuju-tuju, nama itu merujuk pada nama tempat berdirinya pondok pesantren. Pondok ini murni untuk tahfidz dengan disertai pendidikan berkurikulum Kulliyatul Mu’allimin Al Islamiyah (KMI) yang tidak merujuk kepada depag atau diknas. Pondok ini juga tak lepas dari peran karismatik Kyainya, KH. Lanre Said yang tanpa meminta bantuan, atau sumbangan dalam mendirikan pondok ini.

Pondok ini sangat menjunjung tinggi kebebasan bermadzhab, oleh sebab itu pondok pesantren tersebut sangat menerima bantuan namun dengan syarat tidak mengikat dan tidak bersyarat. Namun demikian meskipun khusus dalam hal tahfidz, pondok ini mewajibkan santrinya untuk mengikuti pendidikan di KMI, karena pendidikan agama Islam diajarkan di dalamnya terutama yang berkaitan dengan Qur’an dan Hadist. Kalau dilihat dari kurikulum dalam KMI, maka sangat mirip dengan pondok Gontor, baik dari isi muatan dan pelajaran. Namun sangat luar biasa karena pondok ini memiliki inti dalam kegiatan menghafalkan al Qur’an.

3. Muqaddasah, Ponorogo
Pondok yang satu ini diasuh oleh salah satu dari tiga pimpinan pondok Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal. Meskipun demikian, pondok ini sangat berbeda dengan kurikulum di Gontor, bahkan sampai saat ini belum mencantumkan program KMI seperti pondok Tuju-Tuju. Tapi justru karena hal ini pondok Muqaddasah menjadi Istimewa, karena kegiatan tahfidz yang ada di dalamnya dijalankan melalui sebuah sistem yang baku, bahkan untuk kegiatan sekolah boleh dikatakan dikesampingkan meskipun juga dijalankan.

Secara tempat pondok ini sangat biasa, namun semua dikondisikan untuk menghafal. Jika anak tersebut masih kecil, maka akan dicucikan bajunya, kecuali santri yang sudah SMA. Bahkan bagi yang anak kecil kadang dimandikan. Setiap anak juga dibebaskan untuk melakukan apa saja, dalam arti bermain ataupun berolah raga. Namun jika sudah datang waktu setelah subuh hingga jam tujuh, selepas ashar hingga jam lima, dan selepas magrib hingga jam delapan, semuanya wajib menghafal. Dalam arti, di pondok ini keadaan dikondisikan meskipun tidak ditetapkan targetnya. Tapi justru karena ini kemudian banyak santri yang mampu mengkhatamkan hafalannya.

Selanjutnya santri juga tidak bisa keluar dari lingkungan pondok secara bebas dalam waktu satu tahun, kecuali sakit untuk berobat, libur tahunan, dan rekreasi yang diadakan pihak pesantren. Dan uniknya, jika anda memondokkan anak di sini, baik yang kelas satu sd ataupun sudah dewasa, dalam jangka tiga bulan anak tersebut tidak boleh dijenguk terlebih dahulu. Sistem inilah yang menjadikan pondok ini menjadi salah satu yang terbaik, bahkan dalam waktu kurang dari tiga tahun sudah khatam al Qur’an.

4. Isy Karima, Solo
Pondok yang satu ini juga mengkhususkan dalam hafalan. Pondok yang ada di kaki gunung Lawu ini memiliki suasana sangat sejuk, bahkan romantis. Pondoknya memiliki lingkungan yang dijaga sangat bersih, dilengkapi dengan kamera cctv di beragam sudutnya. Boleh dikatakan meski pondok ini memadukan kurikulum salaf dan modern, namun memiliki gaya lebih modern.

Keistimewaan pondok ini menurut penulis adalah penyiapan para ilmuan yang hafidz Qur’an. Ada salah satu program yang setingkat SLTA dan dikhusukan untuk laki-laki yang disyaratkan memiliki kemampuan dalam bidang IPA dan Matematika. Pondok ini menerapkan target khusus untuk nilai Matematika dan IPA diikuti dengan tuntutan menghafal dari bagian pondok pesantren. Oleh sebab itu alumni dari pondok ini tergolong cerdas dalam beragam bidang ilmu pengetahuan.

Pondok ini juga sangat menerapkan apa yang dianjurkan oleh al Qur’an dan As Sunnah, beberapa olah raga yang tersedia di antaranya memanah, dan berkuda. Dua olah raga yang dianjurkan rasul. Oleh sebab itu pondok ini tidak merujuk pada satu madzhab, bahkan jika anda berkunjung ke sana, akan tampak betapa terlihat rapinya santri tapi dengan pakaian Islami. Relasi dengan timur tengah yang sangat dekat juga menjadikan pondok ini memiliki nilai tersendiri.

5. Darul Qur’an, Tangerang
Pondok yang diasuh oleh Yusuf Mansur ini boleh dikatakan belum lama berdiri, namun kiprahnya sudah sangat fenomenal, terutama karena sosok karismatik Yusuf Mansur itu sendiri. Pondok ini secara sistem memadukan kepada kurikulim diknas dan pesantren. Meskipun penulis belum melihat keistemewaan khusus untuk program tahfidz seperti pondok-pondok sebelumnya, namun kiprahnya dan relasinya dengan dunia international patut untuk diacungi jempol.

Sayangnya banyak yang mengkritik bahwa pondok yang satu ini hanya untuk kalangan menengah atas saja, bahkan untuk masuk harus menyiapkan biaya hingga 17.500.000, dengan spp setiap bulan mencapai 1.250.000. jika uang saku untuk santri setiap bulan mencapai 750.000, maka total satu tahun biaya yang harus dikeluarkan mencapai 41.500.000. oleh sebab itu untuk pondok tahfidz terbaik yang kelima ini suatu saat bisa menerima usulan untuk direkomendasikan pondok tahfidz yang lain melalui affany198@gmail.com

0 Response to "5 Pondok Tahfidz Qur’an Terbaik di Indonesia"

Posting Komentar